SEMARANG, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang melaunching Qodri Azizy Institut, Senin (30/12) di Hotel Ciputra. Dalam sambutannya Rektor IAIN Walisongo Prof Dr Muhibbin Noor menyampaikan, Prof Qodri -Pendiri Yayasan DARUSSA'ADAH Bulak Rowosari Kendal- merupakan sosok yang menjadi panutan dan teladan bagi kita. Sebagai seorang cendikiawan dan aktivis serta memiliki idealisme. Banyak kontribusi beliau untuk kemajuan bangsa. Dan pemikiran dan kajian beliau untuk dunia sudah banyak seperti keilmuan hukum Islam. “Saya harap kegiatan yang efektivitas ini awalnya dari gagasan baik itu dari Jakarta yakni penulis buku ini kemudian Fakultas Syariah menindaklanjuti gagasan tersebut untuk istihad kontemporer. Untuk itu dalam acara ini tidak hanya membahas pikiran-pikiran dibatasi kajian syariah saja, tapi juga untuk kepentingan yang lebih luas bagi umat dan bangsa,” katanya, Senin (30/12). Muhibbin menambahkan, setelah Qodry Azizy Institut diresmikan nantinya lembaga ini bisa hidup dan berkembang, serta bertahap berjalan secara mandiri karena berada pada non struktural. Sehingga mereka bisa mencari dana –dana secara mandiri di luar yang bisa menghidupi lembaga ini kedepan. Dalam acara ini sekaligus diadakan Seminar Nasional dan Bedah Buku Jejak Intelektual-Birokrat; Meneladani Kearifan Prof Dr A Qodri A Azizy yang ditulis oleh Abdul Rouf dan Ali Romdhoni. Sebagai pembicara yaitu Prof Dr Syafii Maarif (Pendiri Maarif Institute), Prof Dr Masykuri Abdillah (Watimpres RI), Dr H M Suparta (Jakarta), Dr Amin Haidari (Kemenag RI), Dr Risman Musa (Jakarta), Prof Dr Gunaryo (Kemenag RI), Ir M Haryoko (Senior Vice President Bank Mandiri, Drs Ali Mufiz (mantan Gubernur Jateng), Dr Noor Ahchmad (Rektor Unwahas), Prof Dr Amin Syukur (Guru Besar IAIN Walisongo), Dr Fadil Sumadi (Hakim Mahkamah Konstitusi RI), Idrus Marham (Alumni IAIN). Sambutan Masykuri Abdillah mewakili keluarga sekaligus adik kandung almarhum Prof Qodri Azizy mengatakan, penulisan biografi ini dalam bentuk buku memang sangat membanggakan bagi keluarga, yang merasa mendapatkan kehormatan dari para kolega, kawan dan murid beliau. Penulisan ini juga akan bermanfaat bagi kita yang masih hidup, terutama generasi muda. Karena dengan buku ini bisa mengambil pelajaran dari seorang tokoh, baik dari segi pemikiran serta kiprah dan kontribusinya bagi masyarakat, umat dan bangsa, maupun dari segi perjalanan hidupnya dengan berbagai liku-likunya. “Prof Qodri dari keluarga santri namun memiliki keinginan kuat untuk bisa sekolah dan melanjutkan di universitas terkemuka di dunia University of Chicago hingga mencapai karir tertinggi yakni profesor doktor, serta pernah mencapai karir birokrasi tertinggi sebagai pejabat eselon I (Rektor IAIN Walisongo Semarang), Direktur Jenderal Departemen Agama Islam, dan Inspektur Jenderal Departemen Agama serta Sekretaris Menko Kesra,” tuturnya. Amin Syukur mengatakan, Prof Qodri Azizy seorang yang humanis dan memiliki kelebihan produktif menulis serta memiliki pemikiran-pemikiran yang bermanfaat untuk bangsa. Hadir dalam kegiatan ini yaitu Dekan Fakultas Syariah Imam Yahya, Ibu Ajeng isteri almarhum Qodri Azizy dan peserta merupakan mahasiswa.( Yulianto / CN37 / SMNetwork )Disadur dari :http://m.suaramerdeka.com
SEMARANG, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang melaunching Qodri Azizy Institut, Senin (30/12) di Hotel Ciputra. Dalam sambutannya Rektor IAIN Walisongo Prof Dr Muhibbin Noor menyampaikan, Prof Qodri -Pendiri Yayasan DARUSSA'ADAH Bulak Rowosari Kendal- merupakan sosok yang menjadi panutan dan teladan bagi kita. Sebagai seorang cendikiawan dan aktivis serta memiliki idealisme. Banyak kontribusi beliau untuk kemajuan bangsa. Dan pemikiran dan kajian beliau untuk dunia sudah banyak seperti keilmuan hukum Islam. “Saya harap kegiatan yang efektivitas ini awalnya dari gagasan baik itu dari Jakarta yakni penulis buku ini kemudian Fakultas Syariah menindaklanjuti gagasan tersebut untuk istihad kontemporer. Untuk itu dalam acara ini tidak hanya membahas pikiran-pikiran dibatasi kajian syariah saja, tapi juga untuk kepentingan yang lebih luas bagi umat dan bangsa,” katanya, Senin (30/12). Muhibbin menambahkan, setelah Qodry Azizy Institut diresmikan nantinya lembaga ini bisa hidup dan berkembang, serta bertahap berjalan secara mandiri karena berada pada non struktural. Sehingga mereka bisa mencari dana –dana secara mandiri di luar yang bisa menghidupi lembaga ini kedepan. Dalam acara ini sekaligus diadakan Seminar Nasional dan Bedah Buku Jejak Intelektual-Birokrat; Meneladani Kearifan Prof Dr A Qodri A Azizy yang ditulis oleh Abdul Rouf dan Ali Romdhoni. Sebagai pembicara yaitu Prof Dr Syafii Maarif (Pendiri Maarif Institute), Prof Dr Masykuri Abdillah (Watimpres RI), Dr H M Suparta (Jakarta), Dr Amin Haidari (Kemenag RI), Dr Risman Musa (Jakarta), Prof Dr Gunaryo (Kemenag RI), Ir M Haryoko (Senior Vice President Bank Mandiri, Drs Ali Mufiz (mantan Gubernur Jateng), Dr Noor Ahchmad (Rektor Unwahas), Prof Dr Amin Syukur (Guru Besar IAIN Walisongo), Dr Fadil Sumadi (Hakim Mahkamah Konstitusi RI), Idrus Marham (Alumni IAIN). Sambutan Masykuri Abdillah mewakili keluarga sekaligus adik kandung almarhum Prof Qodri Azizy mengatakan, penulisan biografi ini dalam bentuk buku memang sangat membanggakan bagi keluarga, yang merasa mendapatkan kehormatan dari para kolega, kawan dan murid beliau. Penulisan ini juga akan bermanfaat bagi kita yang masih hidup, terutama generasi muda. Karena dengan buku ini bisa mengambil pelajaran dari seorang tokoh, baik dari segi pemikiran serta kiprah dan kontribusinya bagi masyarakat, umat dan bangsa, maupun dari segi perjalanan hidupnya dengan berbagai liku-likunya. “Prof Qodri dari keluarga santri namun memiliki keinginan kuat untuk bisa sekolah dan melanjutkan di universitas terkemuka di dunia University of Chicago hingga mencapai karir tertinggi yakni profesor doktor, serta pernah mencapai karir birokrasi tertinggi sebagai pejabat eselon I (Rektor IAIN Walisongo Semarang), Direktur Jenderal Departemen Agama Islam, dan Inspektur Jenderal Departemen Agama serta Sekretaris Menko Kesra,” tuturnya. Amin Syukur mengatakan, Prof Qodri Azizy seorang yang humanis dan memiliki kelebihan produktif menulis serta memiliki pemikiran-pemikiran yang bermanfaat untuk bangsa. Hadir dalam kegiatan ini yaitu Dekan Fakultas Syariah Imam Yahya, Ibu Ajeng isteri almarhum Qodri Azizy dan peserta merupakan mahasiswa.( Yulianto / CN37 / SMNetwork )Disadur dari :http://m.suaramerdeka.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
bantu menyempurnakan ya...
BalasHapus