Donor
darah adalah proses pengambilan darah dari seseorang secara sukarela untuk
disimpan di bank darah untuk kemudian
digunakan untuk transfusi darah. Lazimnya, kegiatan ini
dilakukan oleh Unit Tranfusi darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI). Donor
Darah Sukarela (DDS) bisa dilakukan secara Individu maupun kelompok. Tak
terkecuali dewan guru & siswa-siswi MA Darussa’adah Rowosari, salah satu
kelompok DDS yang rutin melaksanakan tranfusi darah 3 bulan sekali.
Tranfusi
darah memiliki banyak manfaat, baik bagi pendonor maupun pemerima donor (recipient).
Diantara manfaatnya bagi pendonor adalah:
Menjaga
kesehatan jantung
Tingginya
kadar zat besi dalam darah akan membuat seseorang menjadi lebih rentan terhadap
penyakit jantung. Zat besi yang berlebihan di dalam darah bisa menyebabkan
oksidasi kolesterol. Produk oksidasi tersebut akan menumpuk pada dinding arteri
dan ini sama dengan memperbesar peluang terkena serangan jantung dan stroke.
Saat kita rutin mendonorkan darah maka jumlah zat besi dalam darah bisa lebih
stabil. Ini artinya menurunkan risiko penyakit jantung.
Meningkatkan
produksi sel darah merah
Donor
darah juga akan membantu tubuh mengurangi jumlah sel darah merah dalam darah.
Tak perlu panik dengan berkurangnya sel darah merah, karena sumsum tulang
belakang akan segera mengisi ulang sel darah merah yang telah hilang. Hasilnya,
sebagai pendonor kita akan mendapatkan pasokan darah baru setiap kali kita
mendonorkan darah. Oleh karena itu, donor darah menjadi langkah yang baik untuk
menstimulasi pembuatan darah baru.
Membantu
menurunkan berat badan
Menjadi
donor darah adalah salah satu metode diet dan pembakaran kalori yang ampuh.
Sebab dengan memberikan sekitar 450 ml darah, akan membantu proses pembakaran
kalori kira-kira 650. Itu adalah jumlah kalori yang banyak untuk membuat
pinggang kita ramping.
Mendapatkan
kesehatan psikologis
Menyumbangkan
hal yang tidak ternilai harganya kepada yang membutuhkan akan membuat kita
merasakan kepuasan psikologis. Sebuah penelitian menemukan, orang usia lanjut
yang rutin menjadi pendonor darah akan merasakan tetap berenergi dan
bugar.
Mendeteksi
penyakit serius
Setiap
kali kita ingin mendonorkan darah, prosedur standarnya adalah darah kita akan
diperiksa dari berbagai macam penyakit seperti HIV, hepatitis B, hepatitis C,
sifilis, dan malaria. Bagi yang menerima donor darah, ini adalah informasi
penting untuk mengantisipasi penularan penyakit melalui transfusi darah.
Sedangkan untuk kita, ini adalah "rambu peringatan" yang baik agar
kita lebih perhatian terhadap kondisi kesehatan kita sendiri. Sis Maula.
Diolah dari : wawancara tim UTD PMI Kab. Kendal & http://www.pmi.or.id
0 Post a Comment:
Posting Komentar